TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“FORMAL”
DISUSUN OLEH
ERLANGGA SUDIRMAN GANTY
1252132077
KELAS B
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
JURUSAN BAHASA INGGRIS
PRODI BUSINESS ENGLISH
1252132077
KELAS B
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
JURUSAN BAHASA INGGRIS
PRODI BUSINESS ENGLISH
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “FORMAL” tepat waktu.
Secara umum, makalah ini memuat
tentang bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan
kata dalam bahasa Indonesia.
Saya mengharapkan dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang aturan pembentukan kata
dalam bahasa Indonesia. Mengingat sekarang ini, banyak orang yang menggunakan
kata-kata dengan tidak formal atau informal. Baik itu dengan pengucapan
kata-kata, maupun dengan tulisan ilmiah.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat
untuk kita semua, terkhusus kepada para mahasiswa yang berada di Universitas
Negeri Makassar.
Penulis,
Erlangga Sudirman Ganty
Makassar, 22 Oktober 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Istilah
bahasa formal telah dikenal
oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa
mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa formal itu.
Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa formal
sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha agar dalam situasi resmi
kita harus berbahasa yang formal. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi
kita berusaha menggunakan bahasa yang formal”. (Pateda, 1997 : 30)
Masih
banyak orang yang menyamakan pengertian bahasa formal dengan bahasa yang
baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan di dalam situasi tidak resmipun
dianggap sebagai bahasa formal. Makna formal tampaknya tidak dipahami secara
benar, apalagi makna bahasa formal. Hal ini disebabkan oleh keengganan orang
mencari makna istilah formal dan bahasa formal itu di dalam kamus Umum atau
Kamus Istilah Linguistik, baik dari bahasa Indonesia maupun dari bahasa Asing,
terutama dalam bahasa Inggris.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian
bahasa Formal
2.
Pengertian
bahasa Nonformal
3.
Contoh-contoh
kata Formal dan Informal
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
BAHASA FORMAL
Istilah bahasa formal
dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris dalam dunia
ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius
pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930,
B. Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa yang baik dan
benar itu. Mereka berpengertian
bahwa bahasa yang baik dan benar sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan
difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas
Pengertian bahasa
yang baik dengan menggunakan bahasa formal di atas diikuti dan diacu oleh pakar bahasa dan pengajaran
bahasa baik di barat maupun di Indonesia.
Di dalam Dictionary Language and
Linguistics, Hartman dan Strok Berpengertian
bahasa formal adalah ragam bahasa yang secara sosial lebih digandrungi dan yang sering didasarkan bahasa
orang-orang yang berpendidikan di dalam
atau di sekitar pusat kebudayaan atau suatu masyarakat (1972 : 218).
Di dalam Sociolinguistics A Critical
Survey of Theory and Application, Dittmar berpengertian bahwa bahasa formal
adalah ragam bahasa dari suatu masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma
keharusan bagi pergaulan sosial atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan
di dalam masyarakat itu. Tindakan pengesahan itu dilakukan melalui pertimbangan-pertimbangan
nilai yang bermotivasi sosial (1976 : 8).
Di dalam Logman Dictionary of Applied
Linguistics, Richard, Jhon dan Heidi berpengertian bahwa bahasa formal adalah
ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan
biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis
(1985 : 271).
Di dalam Bahasa dan Sastra dalam
Gamitan Pendidikan, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa formal atau bahasa
standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model
oleh masyarakat bahasa yang lebih luas (1984 : 104).
Di dalam Tatabahasa Rujukan Bahasa
Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah, Gorys Keraf berpengertian bahwa
bahasa formal adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum
untuk seluruh penutur bahasa itu (1991 : 8).
Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, jelas bahwa bahasa formal itu adalah bentuk bahasa yang
telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima dan difungsikan sebagai model oleh
masyarakat secara luas.
Istilah kodifikasi adalah terjemahan
dari “codification” bahasa Inggris. Kodifikasi diartikan sebagai hal
memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk dijadikan norma di dalam
berbahasa (Alwasilah, 1985 : 121).
Kode kebahasaan
sebagai norma itu dikaitkan juga dengan praanggapan bahwa bahasa formal itu
berkeseragaman. Keseragaman kode kebahasaan diperlukan bahasa formal agar
efisien, karena kaidah atau norma jangan berubah setiap saat.
B.
PENGERTIAN BAHASA NONFORMAL
Istilah bahasa
nonformal ini terjemahan dari “nonstandard language”. Istilah bahasa nonstandar
ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subformal”, “bahasa nonstandar”,
“ragam takformal”, bahasa tidak formal”, “ragam nonstandar”.
Richards, Jhon, dan
Heidi berpengertian bahwa bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam
berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari
bahasa formal dari suatu bahasa.
Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, jelas bahwa bahasa nonformal adalah ragam yang berkode
bahasa yang berbeda dengan kode bahasa yang baik dan benar, dan dipergunakan di
lingkungan tidak resmi.
C. BEBERAPA CONTOH KATA FORMAL DAN
INFORMAL
1.
Kata Biasa
|
|
||||
2.
Bentukan Kata
|
|
||||
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bahasa Formal adalah bentuk bahasa yang telah dikodifikasi
atau ditetapkan, diterima dan difungsikan sebagai model oleh masyarakat secara
luas.
Bahasa Nonformal adalah ragam yang berkode bahasa yang
berbeda dengan kode bahasa yang baik dan benar, dan dipergunakan di lingkungan
tidak resmi.
B. SARAN
Berdasarkan
materi “formal”, saya memberikan saran diantaranya :
1.
Jika kita berada di suatu forum resmi, maka gunakanlah bahasa yang formal.
2. Jika kita berada
di suatu forum yang tidak resmi, maka usahakanlah berbicara dengan bahasa yang
sopan walaupun bahasa yang digunakan tidak bersifat formal.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar