TUGAS INDIVIDU
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PENULISAN KATA”
DI
SUSUN OLEH :
NAMA : AMINAH. M.
NIM :
1252132054
KELAS : B
PRODI :
BUSINESS ENGLISH
FAKULTAS :
BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PENULISAN KATA” tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang penulisan kata dalam Bahasa
Indonesia.
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca
dapat mendapatkan pengetahuan yang lebin tentang penulisan kata yang benar dan
tepat. Mengingat sekarang ini orang-orang sudah tidak memperhatikan penulisan
kata suatu kalimat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Makassar, November 2012
Penulis
Aminah. M
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................... 1
Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
Bab III Penutup............................................................................................................... 6
Daftar Pustaka................................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita
menggunakannya dalam kegiatan sehari – hari. Selain itu menggunakan bahasa
Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa
daerah, bahasa asing dan bahasa “gaul“. Dalam hal ini media berpengaruh kuat
kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru
menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia “
dicampur “ bahasa gaul, bahkan bahasa asing.
Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
Mengapa terjadi hal seperti itu?. Hal seperti itu terjadi
karena masyarakat tidak tahu bagaimana penulisan kata yang tepat, serta mereka
tidak tahu apa tujuan dari penggunaan kata dasar dan imbuhan. Apakah kalimat
dengan penulisan kata yang tepat sudah tidak diperlukan dalam Bahasa Indonesia?
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian penulisan kata
2. Pedoman umum atau
jenis-jenis penulisan kata
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENULISAN KATA
Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan”
dan “kata”. Penulisan adalah proses, cara, perbuatan
menulis atau menulis, sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia:edisi 3).
Dari pengertian perkata
diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata adalah proses atau cara menulis
yang mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan sebagai wujud
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan
yang disempurnakan.
B.
PEDOMAN UMUM PENULISAN KATA
Menurut
buku
pedoman mata kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia, penulisan kata
dikelompokkan menjadi 11 yaitu :
1. Kata Dasar
Kata dasar merupakan Kata yang berupa kata dasar ditulis terpisah dari unsur yang
lain. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
•
Contohnya : 1. Bapak minum kopi.
2. Ani baca majalah.
3. Ibu masak bubur.
2. Imbuhan
1. Imbuhan (awalan,
sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh : dicabut, menambal (v), pegangan(n).
2.
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalan atau akhiran), ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
Contoh : bertahan-tahan
(v), berpuas diri (v).
3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan
(awalan dan akhiran sekaligus) unsur gabungan
kata itu ditulis serangkai.
Contoh : perkembangbiakan (n), keputusasaan.
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai
kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh : geologi,
tataniaga, geofisika.
3.
Bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
Contoh : duduk-duduk,
hujan-hujan.
4.
Gabungan kata
1.
Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Contoh : duta
besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
2.
Gabungan kata yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis
dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh : anak-istri
saya.
3. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis
serangkai.
Contoh : tanggung
jawab, tiga serangkai, kerja bakti.
5. Kata ganti –ku, kau-, -mu, -nya
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan
mendahuluinya. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
Contoh: bajuku, kauambil,
laptopmu, miliknya.
6.
Kata depan di, ke, dan dari
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. (Andi Sahtiani
Jahrir, 2012)
Contoh : di kampus, ke mesjid,
dari rumah.
7.
Kata si dan sang
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. (Andi Sahtiani
Jahrir, 2012)
Contoh : si pemberani, sang
pujangga.
8.
Partikel
1.
Partike –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya.
Contoh : bacalah
buku ini!, siapakah pelaku penikaman minggu lalu?,
apatah gunanya berdiam diri dan bersedih
hati?.
2.
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh
: apa pun yang terjadi aku kan tetap menanti dan mencintai dirimu.
3.
Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahuluinya atau mengikutinya.
Contoh : hari
hallowen dirayakan per 31 oktober.
9.
Singkatan
Bentuk yang dipendekkan yang
terdiri atas satu huruf atau lebih. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
1. Singkatan nama orang, gelar, jabatan, diikuti dengan tanda
titik.
Contoh : Dr. Ir.
HARYADI atau Dr. Ir. Haryadi, dr. USMAN atau dr. Usman.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, dan dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak menggunakan tanda titik.
Contoh : MA
(Mahkamah Agung), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
3.
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti satu tanda titik.
Contoh : dst.,
dll., dkk.
4.
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang tidak di ikuti tanda titik.
Contoh : Na (Natrium),
ons, L (Liter), m, kg, USD.
10. Akronim
Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UN (United Nations).
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UN (United Nations).
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf awal huruf kapital.
Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo), UNICEF (United Nations International Children Education Fund).
Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo), UNICEF (United Nations International Children Education Fund).
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : panwaslu.
Contoh : panwaslu.
11. Angka dan lambang bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor dan untuk menyatakan ukuran panjang, berat,
dan isi.(Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
1.
Penulisan lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu
atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti perincian.
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti perincian.
Contoh : lima
belas, tujuh puluh, 1945-an.
2.
Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh : Dua, Belasan,
Puluhan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam penulisan karya
ilmiah salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan kata maupun
kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat maka pembaca tidak akan
mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi imbuhan dan isi
dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga tujuan penulis
dapat tersampaikan ke pembaca.
B.
SARAN
Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat
bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata
bahasa. Maka pembelajaran bahasa disetiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang
pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memelihara
kesucian dan keaslian bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya
bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
Ramli, Lili. 2011. “Bahasa Indonesia Resensi Buku”http://liliramli.guru-indonesia.net/artikel_detail-30652.html. Diakses 11 Oktober 2012
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi ketiga. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Balai Pustaka. Dibaca 3 Januari 2013
Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas
Negeri Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar