Kamis, 29 November 2012

fitrianiasmin_1252132048


MAKALAH
BAHASA INDONESIA
 

                                             



OLEH :
NAMA     : FITRIANI ASMIN
NIS           : 1252132048
KELAS    : BE B




JURUSAN BUSINEES ENGLISH
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012



KATA PENGANTAR

Asalamu Alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas berkat rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula ku kirimkan Salam dan shalawat semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW, serta kepada para sahabat, keluarga nabi, serta kepada orang-orang shaleh hingga akhir zaman.
Makalah ini merupakan tugas yang diberikan  oleh dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dalam hal ini oleh ibu A. Sahtiani Jahrir Sebagai prasyarat utama untuk menyelesaiakan mata kuliah ini. Selain itu diharapkan juga agar bisa menambah pemahaman dan pengetahuan terutama bagi penulis sendiri tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah atas bimbingannya dalam penyelesaian tugas ini, kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat, juga kepada  teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan beberapa masukan dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat, masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penuis meminta kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan makalah selanjutnya.


Makassar,  September 2012
Penulis


Fitriani Asmin
DAFTAR ISI
                 Halaman
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Bab I Pembahasan...................................................................................................1
Daftar Pustaka.........................................................................................................8    





















BAB I
PEMBAHASAN
A.    KAIDAH TATA TULIS (EJAAN)
           1.Tata tulis (Ejaan)
 Ejaan secara umum, orang beranggapan bahwa berhubungan dengan melisankan, hal ini terkait dengan makna kata mengeja (kata atau kalimat), yaitu menyebutkan huruf demmi huruf pada kata atau kalimat itu. Sedangkan kaidah bahasa merupakan suatu himpunan beberapa patokan umum berdasarkan struktur bahasa.
 Kaidah tata tulis terdiri dari:
·         Pemakaian huruf
·         Penulisan huruf
·         Penulisan kata
·         Pungtuasi (tanda kata)
Ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan yang sebelumnya. Banyak sekali materi yang dibahas pada EYD contohnya pemakaian huruf Kapital.
Pemakaian huruf miring, penggunaan Kata dasar, penggunaan kata angka, Lambang bilangan, dan penggunaan tanda baca. Ejaan yang disempurnakan (EYD) berfungsi untuk memperjelas ejaan yang ada di Indonesia Karena banyak kesalahan yang terjadi sebelum ada EYD. Contoh Ejaan yang Disempurnakan adalah Tj menjadi C (Tjutji=Cuci),dj menjadi j (Djarak=Jarak),T manjadi Y (Satang = Sayang), dan masih banyak lagi Ejaan yang disempurnakan”(Istiqomah.2008)”
Ejaan yang berlaku dalam Indonesia sekarang menganut sitem ejaan fonemis , yaitu satu bunyi dilambangkan dengan satu tanda (huruf). Akan tetapi, kenyataannya masih terdapat kekurangan.kekurangan tersebut terlihat pada adanya fonem (bunyi) yang masih dilambangkan dengan dua tanda /ng/,/ny/,kh/,dan /sy/. Sebaliknya, ada dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda saja,yaitu /e/ pepet dan /e/ taling. Hal inii dapat menimbulkan hambatan dalam penyusunan ejaan bahasa Indonesia yang sempurna.”(istiqomah:2008)”
Pelafalan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara pengucapan dalam bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita dengar orang melafalkan bunyi bahasa Indonesia dengan keraguan. Keraguan yang dimaksud ialah ketidakteraturan pengguna bahasa dalam melafalkan huruf. Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambang (huruf) diucapkan tidak sesuai dengan bunyi yang melambangkan huruf tersebut. Kaidah pelafalan bunyi bahasa Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain, terutama bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman. Dalam bahasa tersebut, satu bunyi yang dilambangkan dengan satu huruf, misalnya /a/ atau /g/, dapat diucapkan dengan berbagai wujud bunyi bergantung pada bunyi atau fonem yang ada  di sekitarnya, lain halnya dengan bahasa Indonesia, ketentuan pelafalan yang berlaku dalam bahasa Indonesia harus dilafalkan sesuai dengan apa yang tertulis. Tegasnya, lafal dalam bahasa Indonesia disesuaikan dengan tulisan.  (Istiqomah:2008)
               Penulisan huruf
1.       Huruf Kapital:Kapital seluruhnya dan kapital pada awal kata
Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk ,menuliskan:
a.       Judul-judul utama
b.      Judul-judul bab
c.       Judul kata pengantar,daftar isi,dan daftar pustaka
Huruf kapital pada awal kata:
Huruf pertama kata pada awal kalimat
               Contoh:Aku tidak pernah merasa  sesenang ini
(Jahrir:2012:61)
a.       Huruf pertama petikan langsung
Contoh:”Kamu lagi”,sungut Nita
Risa bertanya,”Kapan kita bisa ketemu lagi
b.      Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan da kitab suci,termasuk kata ganti tuhan.
Contoh:Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Ketika aku berdoa,aku tahu Dia mendengarku.
Penderita  itu terlihat sedang membaca Alkitab.
c.       Huruf pertama nama gelar kehormatan.keturunan,dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:Sultan hamengkubuwono
d.      Huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai nama pengganti orang tertentu,nama instansi,atau nama tempat.
e.      Huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh:Sony Dwi kuncoro merupakan salah satu pemain bulu tangkis andalan Indonesia. (Anbiya.2010)
                2.Huruf Miring
a.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Kesusastra,surat kabar KOMPAS
b.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruff, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama  kata abad ialah a.Dia tidak membicarakan hal itu.
c.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang disesuaikan ejaannya..
Misalnya:
Nama ilmiah padi ialah oryza sativa.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Catatan: dalam tulisan tangan,kata yang dicetak miring diberi garis dibawahnya.
(Anbiya.2010.Panduan EYD Tata Bahasa Indonesia Transmedia Pustaka)





                                  DAFTAR PUSTAKA

Anbiya,Fatya,Permata.2010. Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia.jakarta:Transmedia pustaka
Istiqomah.2008/12/02.kaidah Penulisan
Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Skripsi: Universitas Negeri Makassar.

Minggu, 25 November 2012

makalah ragam membaca kritis Intan Fatmasar (1252132074)


TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Ragam Membaca Kritis


Nama : Intan Fatmasari
NIm : 1252132074
Kelas : B
Prodi : Buusiness English
Fakultas : Bahasa dan Sastra

Universitas Negeri Makassar
Tahun Ajaran 2012-2013






Kata pengantar



          Puji syukur atas kehadirat Allah AWT karena atas berkat dan bantuan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Ragam Membaca Kritis” tepat pada waktunya,
          Makalah yang saya buat ini akan menjelaskan tentang ragam membaca kritis dan cotoh artikel  yang berisi pemahaman yang bisa membantu anda berfikir kritis.
          Maksud dan tujuan dibuanya makalah ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui makna membaca kritis dan ragam membaca kritis. Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini para pembaca dapat mengembangkan pola pikir kritis mereka melalui membaca kritis.
          Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari beberapa kekurangan. Sehingga penulis mengarapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.



Makassar, 22 november 2012



Intan Fatmasari



Daftar Isi

Kata pengantar………………………………………………………………… i
Daftar isi……………………………………………………………………….. ii
Bab1            Pendahuluan
A.  Latar belakang……………………………………………………… 1
B.   Rumusan masalah………………………………………………….. 1
Bab II                   Pembahasan
1.    Ragam Membaca Kritis…………………………………………… 2
2.    Membaca Kritis Tulisan Artikel Populer……………………… 3
Bab III         Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………….. 7
Saran……………………………………………………………………………….. 7
Daftar pustaka…………………………………………………………………… 8













Bab I
Pendahuluan

A.  Latar Belakang
Membaca merupakan sebuah kegiatan yang biasa kita lakukan baik untuk mencari informasi berita politik, gossip, ataupun ingin mencari bahan opini. Salah satu jenis membaca adalah membaca  kritis. Membaca kritis yakni cara membaca untuk memahami sesuatu dan menilai sesuatu dengan kritis. Membca kritis memiliki beberapa ragam baca yang sesuai dengan apa yang dikehendaki sang pembaca dan juga memiliki berapa teknik membaca.
Namun, banyak masyarakat Indonesia sekarang yang tidak mempedulikan jenis membaca kritis. Mereka hanya membaca untuk mendapatkan kesenangan semata dan tida menganalisa bacaan tersebut. Hal ini menjadikan mereka tidak terlatih dalam berfikir kritis terhadap sesuatu. Untuk itu kita harus berlatih dalam membaca kritis, agar kita bisa menjadi seorang yang berfikir kritis yang bisa menarik kesimpulan yang tepat terhadap suatu masalah ataupun informasi.


B.   Rumusan Masalah
·         Apakah membaca kritis itu?
·         Berapa banyak ragam dari membaca kritis?
·         Berikanlah contoh bacaan kritis?



Bab II
Pembahasan

1.    Ragam Membaca Kritis
Membaca kritis merupakan salah satu ragam membaca sastra yang dilakukan dengan menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu konsep dengan jalan membandingkan isi teks yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman, serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan, penyimpulan dan penilaian ( Laode : 2010 )
     Dalam membaca kritis kita mengenal beberapa ragam membaca, yakni:
a.    Membaca Cepat atau Sekilas Untuk Mencari Topik
Kadang - kadang kita membaca hanya untuk mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kit abaca. Dalam hal ini, kita tidak perlu memfokuskan perhatian pada bagian – bagian tertentu. Kita bias membaca tulisan dengan cepat atau secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapatkan ide tentang topik tulisan yang kita baca.
b.    Membaca Cepat Untuk Informasi Khusus
Membaca cepat juga bias dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian – bagian yang kita inginkan. Bagian – bagian yang mengandung informasi yang kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian.
c.    Membaca Teliti untuk Informasi Rinci
Kita juga mungkin ingin mendapatkaninformasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang ingin kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar – benar memahami informasi yang ingindapatkan. Bagian – bagian lain yangtidak kita perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut. ( jahrir : 2012 )



2.    Membaca Kritis Tulisan Artikel Populer
Ketika kita membaca sebuah artikel entah itu artikel populer ataupun artikel ilmiah kita biasanya berusaha untuk menganalisis artikel tersebut sehingga kita bisa menarik sebuah kesimpulan ( Laode : 2010 )
Artikel populer biasanya berisi pemahaman tentang sebuah isu yang sedang diminati masyarakat, dan tidak mementingkan teori dan data. Artikel/buku ilmiah biasanya berisi tentang pemahaman tentang isu yang tidak diminati masyarakat, peranan teori dan data sangat penting dalam artikel ini. ( jahrir : 2012 )

Berikut adalah contoh sebuah artikel populer
Analisa Kasus Bank Century
Tanpa diduga sebelumnya, upaya pemerintah menyelamatkan Bank Century dari kehancuran akibat perampokan sistematis yang dilakukan pemiliknya berkembang cepat dan langsung masuk ke pusat medan politik nan panas.
Sejatinya, pengucuran dana (yang menurut Menkeu Sri Mulyani sebatas menaikkan CAR atau rasio kecukupan modal) sebesar Rp. 6,7 triliun hanya akan berbuntut pada pengusutan hukum di BPK, KPK atau kepolisian jika terindikasi ada oknum yang merekayasa pengucuran dana segar tersebut.
Artinya, dengan asumsi ada orang-orang di pemerintahan dan di manajemen Bank Century yang menikmati keuntungan secara haram dari pengucuran dana, maka kasus ini, seperti biasa, akan kembali menambah daftar panjang koruptor dan penjahat berkerah putih Indonesia.
Tapi ternyata yang merebak belakangan adalah konflik horizontal antara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani dan Mantan Gubernur BI Boediono yang terpilih sebagai Wakil Presiden RI periode 2009-2014.
Jusuf Kalla yang merasa dirinya hendak dibenamkan dalam kasus ini langsung bereaksi. Dia segera mengoreksi tanggal audiensi antara dirinya dengan Sri Mulyani dan Boediono.
Sebelumnya Sri Mulyani mengaku melaporkan kasus Bank Century ke Wapres Jusuf Kalla tanggal 22 November atau sehari sebelum LPS mengeluarkan dana pertama sebesar RP. 2,7 triliun lebih. Tapi menurut JK, Menkeu baru menghadap kepadanya (berhubung Presiden SBY masih berada di AS) tanggal 25 November 2009.
Jadi, seolah-olah saya tahu pengucuran dana itu. Padahal, saya tidak tahu sama sekali,” papar Wapres dalam sebuah jumpa pers yang dilengkapi dengan kronologi lengkap kasus Bank Century (KOMPAS, 1/9).
Selain itu, JK juga memaparkan bahwa Boediono tidak beranimelaporkan pendiri Bank Century Robert Tantular yang jelas-jelas menipu banknya sendiri senilai Rp. 1,4 triliun ke pihak kepolisian.
Karena Bank Indonesia tidak berani berbuat apa-apa dengan alasan tidak ada landasan hukum, akhirnya Jusuf Kalla berinisiatif menginstruksikan kapolri menangkap Robert Tantular.
Langkah JK ini bisa ditanggapi dengan pikiran positif dan negatif.
Bagi yang berpikiran positif, apa yang dilakukan oleh JK adalah langkah yang tepat dalam rangka mendudukkan setiap perkara pada porsi yang sebenar-benarnya. Termasuk soal aspek kriminal dan langkah pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menangani kejahatan berkerah putih yang selalu berulang dari zaman Edi Tansil hingga era Robert Tanular dengan nilai kerugian yang fantastik hingga triliunan rupiah.
Tapi langkah JK ini juga bisa dianggap sebagai upaya penggembosan terhadap pemerintah terpilih. JK dinilai sedang berusaha mencitrakan sosok seorang Boediono sebagai pemimpin yang tidak tegas.
Bila ini berkembang terus tanpa kendali politis dari partai penguasa dan pemenang pemilu, tidak mustahil citra pemerintahan SBY-Boediono langsung merosot bahkan sebelum mereka berdua dilantik Oktober nanti.
Tapi apapun penilaian orang terhadap pernyataan-pernyata an keras JK seputar kasus Bank Century, saya sepakat 1000% dengan ucapan JK berikut :
Pendapat saya sejak awal solusi terhadap bank-bank bermasalah tidak dengan bail out karena sesuai pengalaman tahun 1998 sehingga merugikan negara sampai Rp 600 triliun dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hingga kini bahkan sampai 20 tahun mendatang rakyat harus membayar dengan bunga dan pokok sebesar Rp 60 triliun melalui APBN. Padahal, seharusnya kasus itu menjadi tanggung jawab pengawas bank yang ketat dari Bank Indonesia,” ujarnya. (Pradana:2009)



Bab III
Penutup
A.  Kesimpulan
Membaca kritis merupakan salah satu ragam membaca sastra yang dilakukan dengan menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis. Membaca kritis pun memiliki tiga ragam cara baca yang ditentukan berdasarkan jenis informasi yang ingin di dapatkan oleh pembaca.

B.   Saran
Sebaiknya kita harus membiasakan diri kita untuk membaca artikel populer ataupun ilmiah agar pengetahuan kita bertambah dan kita terlatih untuk berfikir kritis terhadap suatu informasi.



Daftar Pustaka
·        Laode, Syamri. 2010. “ Jenis Membaca “ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060360-jenis-membaca/. Diakses 22 november 2012
·        Pradana, Rifky. 2009. “  Perbankan “ http://jakarta45.wordpress.com/2009/09/02/perbankan-analisa-kasus-bank-century/. Diakses 22 november 2012
·        Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Makassar.