TUGAS
MAKALAH
BAHASA
INDONESIA
Ketidaksantunan
Paragraf dan Ketidaksantunan Konvensi Penulisan
Nama : Aulia nur
wulandari
NIM : 1252132051
Kelas : B
Prodi : Business English
Fakultas : Bahasa dan
Sastra
Universitas
Negeri Makassar
Tahun
Ajaran 2012-2013
Kata pengantar
Kata pengantar
Puji
syukur atas kehadirat Allah AWT karena atas berkat dan bantuan-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ketidaksantunan Paragraf dan
Konvensi Penulisan” tepat pada waktunya.
Pada
makalah ini penulis akan membahas ketidaksantunan bahasa yang sering dilakukan dalam
penulisan akademik. Maksud
dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui,
mencegah, dan teliti karya ilmiah yang bahasanya tidak santun dan penulis juga akan
menyajikan cara memperbaiki ketidaksantunan tersebut agar menjadi karya yang
sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Namun,
penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari beberapa kekurangan.
Sehingga penulis mengarapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Terima
Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Makassar, 27 November
2012
Aulia
nur wulandari
DAFTAR ISI
Sampul........................................................................................................... i
Kata pengantar.............................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 4
A. Latar belakang.......................................................................................... 4
B. Rumusan
masalah................................................................................... 4
Bab II Pembahasan........................................................................................ 5
Bab III Penutup............................................................................................... 7
A. Kesimpulan.............................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................ 7
C.
Daftar pustaka......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Menulis dalam lingkungan pendidikan merupakan
suatu aktifitas akademis, selain menambah kemahiran menulis juga meningkatkan
kemampuan mahasiswa dan kalangan akademisi menganalisis berbagai fakta sosial
maupun ragam penelitian lain.
Kesatuan bahasa di
kalangan akademik diwujudkan melalui pamakaian ragam bahasa ilmiah dalam
kegiatan menulis akademik, baik secara lisan maupun tulisan. Agar memiliki
kesatuan berbahasa, mahasiswa harus sering disodori bacaan yang bisa ditiru
sehingga mahasiswa memiliki ketrampilan menulis yang baik. Mahasiswa yang
pandai membaca akan lebih cepat mapu memahami ejaan, diksi, paragraf, dan
karangan.
Namun, kita menyadari
dewasa ini masyarakat sudah tidak memperhatikan karya
tulis yang dibuat. Walaupun isi tulisan yang dibuat dapat dipahami sepenuhnya tetapi
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Mengapa terjadi hal
seperti itu?. Hal seperti itu terjadi karena masyarakat tidak tau apa yang
dimaksud dengan paragraf dan
kovensi penulisan yang benar, tidak teliti saat
membuat karya ilmiah, dan mereka belum
mengetahui contohnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian ketidaksantunan paragraf dan ketidaksantunan
konvensi penulisan?
2. Berikan contoh ketidaksantunan dan bagaimana
cara memperbaiki tersebut!
3. Apakah tujuan penyuntingan ketidaksantunan bahasa karya
ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KETIDAKSANTUNAN PARAGRAF DAN KETIDAKSANTUNAN KONVENSI PENULISAN
1. Ketidaksantunan Paragraf
Kalimat-kalimat yang terangkai akan membentuk
paragraf. Paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kepaduan. Persyaratan
kepaduan ini dapat tercapai jika menerapkan penggunaan kata penghubung yang
tepat, baik kata penghubung intrakalimat maupun antarkalimat. Kata tetapi
dan sehingga
bukan merupakan kata penghubung antarkalimat, melainkan kata penghubung
intrakalimat. Sebaliknya, kata namun bukan kata penghubung intrakalimat,
melainkan kata penghubung antarkalimat yang berfungsi menghubungkan antara
kalimat yang satu dengan yang lain.
2. Ketidaksantunan Konvensi Penulisan
Konvensi penulisan karangan ilmiah adalah
kaidah yang mengatur penampilan karangan ilmiah agar teratur. Keteraturan yang
tampak pada penulisan karangan ilmiah adalah sistematika penomoran. Ada dua
cara mengatur sistematika penomoran, yaitu dengan menggunakan sistem gabungan
angka dan huruf, serta sistem angka digital.
B.
CONTOH
KETIDAKSANTUNAN PARAGRAF DAN KETIDAKSANTUNAN KONVENSI PENULISAN
1. Contoh ketidaksantunan paragraph
Pada 1998 perusahaan yang di pimpin
oleh Dr. Ruby Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan potongan harga. Tetapi belum mencapai sasaran nilai
penjualan yang diinginkan karena situasi sulit yang melanda perekonomian
Indonesia saat itu seperti penganguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang
tidak stabil, pelonjakan tingkat inflasi dan pergolakan politik yang menyebabkan
kerusuhan dimana-mana. Sehingga daya beli konsumen melemah. Begitu juga yang
dialami oleh PT Romeo Alam Segar yang memetuskan menaikkan diskon yang lebih
tinggi pada tahun berikutnya.
Paragraf
tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut.
Pada 1998 perusahan
yang dipimpin oleh Dr.Ruby Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan
potongan harga, tetapi belum
mencapai sasaran nilai penjualan yang diinginkan karena situasi sulit yang
melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti pengangguran yang tinggi,
pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, pelonjakan tingkat inflasi , dan
pengolakan politik yang menyebabkan kerusuhan di mana – mana sehingga daya beli
konsumen melemah. Begitu juga yang dialami oleh PT Romeo Alam Segar yang
memutuskan menaikkan diskon yang lebih tinggi pada tahun berikutnya. (Enki
: 2011)
2. Contoh ketidaksantunan konvensi penulisan
|
Contoh diatas salah karena penulisan penomoran
tidak sistematik. Hal ini dapat diperbaiki sebagai berikut.
|
|
|
||||||
C.
TUJUAN
PENYUNTINGAN KETIDAKSANTUNAN KARYA ILMIAH
Menyusun sebuah
karya ilmiah perlu dilakukan penyuntingan bahasa. Hal inibertujuan untuk
menghasilkan karangan tanpa kesalahan bahasa dan menghasilkan karangan dengan
bahasa yang efektif agar apa yang disampaikandapat dimengerti secara jelas.
(Enki : 2011)
Selain itu, menciptakan
keseragaman antara karya tulis lainnya dan memberikan kemudahan bagi pembaca
untuk cepat mencari data pada bagian yang dibutuhkan saja, tanpa perlu membaca
secara keseluruhan hasil penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Kesalahan dalam penulisan sering ditemukan salah
satunya ketidaksantunan.
B. SARAN
Dalam
kegiatan menulis akademik , seorang penulis harus terampil memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Penyuntingan karya ilmiah sangat
dianjurkan agar karya tulis yang baik dapat dipahami secara jelasdan sesuai
kaidahnya. (Tasnima, Andi :2012)
DAFTAR
PUSTAKA
Enki, Maruf.
2011. “Konvensi dan Penyusunan naskah”
http://id.scribd.com/doc/68629670/Konvensi-Dan-Penyusunan-Naskah
.Diakses 27 November 2012
Tansima, Andi.
2012. “Menulis Akademik” pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/05/menulis-akademik.html.Diakses
27 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar