TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Ragam Membaca Kritis
Nama : Intan Fatmasari
NIm : 1252132074
Kelas : B
Prodi : Buusiness English
Fakultas : Bahasa dan Sastra
Universitas
Negeri Makassar
Tahun Ajaran
2012-2013
Kata pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah AWT
karena atas berkat dan bantuan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “ Ragam Membaca Kritis” tepat pada waktunya,
Makalah yang saya buat ini akan
menjelaskan tentang ragam membaca kritis dan cotoh artikel yang berisi pemahaman yang bisa membantu anda
berfikir kritis.
Maksud dan tujuan dibuanya makalah ini
adalah agar para pembaca dapat mengetahui makna membaca kritis dan ragam
membaca kritis. Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini para pembaca
dapat mengembangkan pola pikir kritis mereka melalui membaca kritis.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah
ini tidak luput dari beberapa kekurangan. Sehingga penulis mengarapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah
ini.
Terima Kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Makassar, 22 november 2012
Intan Fatmasari
Daftar Isi
Kata pengantar………………………………………………………………… i
Daftar isi……………………………………………………………………….. ii
Bab1 Pendahuluan
A. Latar belakang………………………………………………………
1
B.
Rumusan masalah………………………………………………….. 1
Bab II Pembahasan
1.
Ragam Membaca Kritis…………………………………………… 2
2. Membaca Kritis Tulisan Artikel Populer……………………… 3
Bab III Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………….. 7
Saran……………………………………………………………………………….. 7
Daftar pustaka…………………………………………………………………… 8
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Membaca
merupakan sebuah kegiatan yang biasa kita lakukan baik untuk mencari informasi
berita politik, gossip, ataupun ingin mencari bahan opini. Salah satu jenis
membaca adalah membaca kritis. Membaca kritis
yakni cara membaca untuk memahami sesuatu dan menilai sesuatu dengan kritis.
Membca kritis memiliki beberapa ragam baca yang sesuai dengan apa yang
dikehendaki sang pembaca dan juga memiliki berapa teknik membaca.
Namun, banyak
masyarakat Indonesia sekarang yang tidak mempedulikan jenis membaca kritis.
Mereka hanya membaca untuk mendapatkan kesenangan semata dan tida menganalisa
bacaan tersebut. Hal ini menjadikan mereka tidak terlatih dalam berfikir kritis
terhadap sesuatu. Untuk itu kita harus berlatih dalam membaca kritis, agar kita
bisa menjadi seorang yang berfikir kritis yang bisa menarik kesimpulan yang
tepat terhadap suatu masalah ataupun informasi.
B.
Rumusan
Masalah
·
Apakah
membaca kritis itu?
·
Berapa
banyak ragam dari membaca kritis?
·
Berikanlah
contoh bacaan kritis?
Bab II
Pembahasan
1.
Ragam
Membaca Kritis
Membaca kritis
merupakan salah satu ragam membaca sastra yang dilakukan dengan menggunakan
pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu
konsep dengan jalan membandingkan isi teks yang dibaca dengan pengetahuan,
pengalaman, serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan
identifikasi, perbandingan, penyimpulan dan penilaian ( Laode : 2010 )
Dalam membaca kritis kita
mengenal beberapa ragam membaca, yakni:
a.
Membaca Cepat atau Sekilas
Untuk Mencari Topik
Kadang - kadang kita membaca hanya untuk mengetahui secara umum apa yang
dibicarakan dalam tulisan yang kit abaca. Dalam hal ini, kita tidak perlu
memfokuskan perhatian pada bagian – bagian tertentu. Kita bias membaca tulisan
dengan cepat atau secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca
cepat ini kita mendapatkan ide tentang topik tulisan yang kita baca.
b.
Membaca Cepat Untuk
Informasi Khusus
Membaca cepat juga bias dilakukan kalau kita menginginkan informasi
khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian – bagian
yang kita inginkan. Bagian – bagian yang mengandung informasi yang kita tidak
inginkan tidak mendapat perhatian.
c.
Membaca Teliti untuk
Informasi Rinci
Kita juga mungkin ingin
mendapatkaninformasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini, kegiatan membaca
difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang ingin kita ketahui secara
rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti
sampai kita benar – benar memahami informasi yang ingindapatkan. Bagian –
bagian lain yangtidak kita perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut. ( jahrir :
2012 )
2.
Membaca
Kritis Tulisan Artikel Populer
Ketika kita membaca sebuah artikel entah itu artikel
populer ataupun artikel ilmiah kita biasanya berusaha untuk menganalisis
artikel tersebut sehingga kita bisa menarik sebuah kesimpulan ( Laode : 2010 )
Artikel populer biasanya berisi pemahaman tentang sebuah isu yang sedang
diminati masyarakat, dan tidak mementingkan teori dan data. Artikel/buku ilmiah
biasanya berisi tentang pemahaman tentang isu yang tidak diminati masyarakat,
peranan teori dan data sangat penting dalam artikel ini. ( jahrir : 2012 )
Berikut adalah contoh sebuah artikel populer
Analisa Kasus Bank Century
Tanpa diduga sebelumnya, upaya
pemerintah menyelamatkan Bank Century dari kehancuran akibat perampokan
sistematis yang dilakukan pemiliknya berkembang cepat dan langsung masuk ke
pusat medan politik nan panas.
Sejatinya,
pengucuran dana (yang menurut Menkeu Sri Mulyani sebatas menaikkan CAR atau
rasio kecukupan modal) sebesar Rp. 6,7 triliun hanya akan berbuntut pada
pengusutan hukum di BPK, KPK atau kepolisian jika terindikasi ada oknum yang
merekayasa pengucuran dana segar tersebut.
Artinya, dengan asumsi ada
orang-orang di pemerintahan dan di manajemen Bank Century yang menikmati
keuntungan secara haram dari pengucuran dana, maka kasus ini, seperti biasa,
akan kembali menambah daftar panjang koruptor dan penjahat berkerah putih
Indonesia.
Tapi
ternyata yang merebak belakangan adalah konflik horizontal antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani dan
Mantan Gubernur BI Boediono yang terpilih sebagai Wakil
Presiden RI periode 2009-2014.
Jusuf
Kalla yang merasa dirinya hendak dibenamkan dalam kasus ini
langsung bereaksi. Dia segera mengoreksi tanggal audiensi antara dirinya dengan
Sri Mulyani dan Boediono.
Sebelumnya Sri Mulyani mengaku
melaporkan kasus Bank Century ke Wapres Jusuf Kalla tanggal 22 November atau
sehari sebelum LPS mengeluarkan dana pertama sebesar RP. 2,7 triliun lebih.
Tapi menurut JK, Menkeu baru menghadap kepadanya (berhubung Presiden SBY masih
berada di AS) tanggal 25 November 2009.
“Jadi,
seolah-olah saya tahu pengucuran dana itu. Padahal, saya tidak tahu sama sekali,”
papar Wapres dalam sebuah jumpa pers yang dilengkapi dengan kronologi lengkap
kasus Bank Century (KOMPAS, 1/9).
Selain
itu, JK juga memaparkan bahwa Boediono tidak beranimelaporkan pendiri Bank Century Robert Tantular yang
jelas-jelas menipu banknya sendiri senilai Rp. 1,4 triliun ke pihak kepolisian.
Karena Bank Indonesia tidak
berani berbuat apa-apa dengan alasan tidak ada landasan hukum, akhirnya Jusuf
Kalla berinisiatif menginstruksikan kapolri menangkap Robert Tantular.
Langkah JK ini bisa ditanggapi
dengan pikiran positif dan negatif.
Bagi yang berpikiran positif, apa
yang dilakukan oleh JK adalah langkah yang tepat dalam rangka mendudukkan
setiap perkara pada porsi yang sebenar-benarnya. Termasuk soal aspek kriminal
dan langkah pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menangani kejahatan
berkerah putih yang selalu berulang dari zaman Edi Tansil hingga era Robert
Tanular dengan nilai kerugian yang fantastik hingga triliunan rupiah.
Tapi
langkah JK ini juga bisa dianggap sebagai upaya penggembosan terhadap
pemerintah terpilih. JK dinilai sedang berusaha mencitrakan sosok
seorang Boediono sebagai pemimpin yang tidak tegas.
Bila ini berkembang terus tanpa
kendali politis dari partai penguasa dan pemenang pemilu, tidak mustahil citra
pemerintahan SBY-Boediono langsung merosot bahkan sebelum mereka berdua
dilantik Oktober nanti.
Tapi
apapun penilaian orang terhadap pernyataan-pernyata an keras JK seputar kasus
Bank Century, saya sepakat 1000% dengan ucapan JK berikut :
“Pendapat saya sejak awal
solusi terhadap bank-bank bermasalah tidak dengan bail out karena
sesuai pengalaman tahun 1998 sehingga merugikan negara sampai Rp 600 triliun
dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hingga kini bahkan
sampai 20 tahun mendatang rakyat harus membayar dengan bunga dan pokok sebesar
Rp 60 triliun melalui APBN. Padahal, seharusnya kasus itu menjadi tanggung
jawab pengawas bank yang ketat dari Bank Indonesia,” ujarnya. (Pradana:2009)
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Membaca kritis merupakan salah satu
ragam membaca sastra yang dilakukan dengan menggunakan pikiran dan perasaan
secara kritis. Membaca kritis pun memiliki tiga ragam cara baca yang ditentukan
berdasarkan jenis informasi yang ingin di dapatkan oleh pembaca.
B. Saran
Sebaiknya kita harus membiasakan diri kita untuk membaca artikel populer
ataupun ilmiah agar pengetahuan kita bertambah dan kita terlatih untuk berfikir
kritis terhadap suatu informasi.
Daftar
Pustaka
·
Laode, Syamri. 2010. “ Jenis
Membaca “ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060360-jenis-membaca/. Diakses 22 november 2012
·
Pradana,
Rifky. 2009. “ Perbankan “ http://jakarta45.wordpress.com/2009/09/02/perbankan-analisa-kasus-bank-century/. Diakses 22 november 2012
·
Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas
Negeri Makassar.
mntp gan mampir yah
BalasHapushttp;//belajardii.blogspotcom